Blog-nya Amam

Tradisi yang selalu ada pada saat hari raya Idul Fitri tiba adalah mudik. Semua ingin menikmati suasana Idul Fitri bersama keluarga tercinta dikampung halaman masing-masing. Siapapun dia, kalau punya kampung halaman sudah pasti akan mudik disetiap hari raya. Rata-rata hampir setengahnya penduduk ibu kota DKI Jakarta adalah para pendatang, jadi pada setiap hari Idul Fitri keadaan di Jakarta seketika agak lengang. Namun seperti biasanya juga keadaan lengang ini terjadi hanya sekitar seminggu saja, selebihnya Jakarta kembali ramai.  Walaupun masih di wilayah yang sama, dan masih di Jakarta Selatan juga, aku juga pernah lho moms merasakan mudik belebaran di rumah mertua walaupun hanya di sekitar tebet timur, hehehehehe... (( jangan lihat jaraknya ya moms, yang terpenting nilai silaturahminya)) Walaupun hanya berkendara darat dan dengan waktu tidak sampai tiga puluh menit dari rumah, namun esensi silaturahmi dalam mudik di hari raya sudah pernah aku rasakan. Bukan hanya pula...

Berbicara masa ramadhan diwaktu kecil menjadi salah satu masa-masa indah jika dikenang. Seruu sekali karna dibulan ramadhan kala itu libur sekolah selama sebulan penuh \m/ ((seruuuu....)) :D Di saat pemerintahan Bapak alm. Abdul Rahman Wahid, saat beliau menjabat kita para pelajar libur sebulan penuh. Saat itu kalo tidak salah aku duduk di kelas dikelas 5, 6 SD atau 1 SMP yah lupa juga...hehehe Yang jelas kegiatan belajar mengajar benar-benar sepenuhnya selama bulan ramadhan libur dirumah. Yang jelas saat itu benar-benar fokus berpuasa walau realitanya benar-benar fokus bermain. Kita hanya dikasih PR beberapa tugas mata pelajaran dan kewajiban setiap bulan ramadhan yaitu mengisi agenda ramadhan dimana tugas pokoknya adalah mengisi ceramah yang ada dimasjid atau di mushollah tempat kita menjalankan sholat teraweh dan sholat subuh berjamaah. Ini menjadi kegiatan yang menyenangkan, karna waktu itu aku selalu membawa-bawa agenda ramadhan pada saat sholat taraweh atau subuh berjamaa...

Dari semua yang kita miliki didunia, apapun itu ada hak orang lain didalamnya. Karna memang semua sudah ditetapkan oleh Allah untuk mensucikan setiap harta dan rezeki yang kita punya, semua harta dan rezeki yang kita dapat akan terasa berkahnya jika kita membiasakan untuk berbagi. Untuk itu di dalam Al-quran juga dijelaskan tentang ayat-ayat yang menjelaskan tentang kebaikan dari berbagi, baik itu infak, zakat dan sodakoh. Ketiganya adalah bentuk syukur atas segala harta dan rezeki yang kita punya. Apalagi di bulan baik bulan ramadhan ini, pahala yang kita dapat dari berbagi dilimpahkan berkali-kali lipat. Masya Allah... Walaupun mempunyai konteks sama tentang mensucikan harta dan berbagi, namun masing-masing mempunyai perbedaan.  Untuk infak mengeluarkan sebagian harta atau berbagi rezeki pendapatan atau penghasilan untuk suatu kepentingan menurut ajaran agama Islam namun tidak ada nisab atau dengan kata lain infak bisa diberikan kepada siapapun dan kapanpun...